Monday, November 4, 2019

Santri NW dan Media Sosial



Peran Santri Dalam Mengembangkan Nahdlatul Wathan Via Media Sosial


Diera prindustrian 4.0 segalanya membutuhkan teknologi yang digunakan untuk membantu meringankan beban manusia. Teknologi tidak mencul dizaman millenial sekarang ini tetapi teknologi sudah ada sejek awal pergerakan kemerdekaan bangsa kita “indonesia”. Melalui teknologi  informasi atau media cetak pemerintah indonesia mulai melawan penjajahan belanda dengan cara membuat narasi narasi yang membangkitkan semangat juang pemuda indonesia untuk memukul mundur penjajahan belanda.
Seiring pekembangan waktu teknologi semakin canggih dan terus mengalami pembaharuan setiap waktunya. Yang menyebabkan pemuda generasi harus mampu menyesuaikan diri dengan teknologi. Sejarah mengatakan bahwa salah satu dasar pancasila menjadi dasar negara kita adala agar bisa “menerima perubahan” seiring berkembangnya waktu, sehingga  teknologi sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia yang tidak dapat dipisahkan.
Sedangkan mereka yang dikatakan Santri adalah pemuda yeng berpendidikan, peduli, dan siap menjadi generasi emas indonesia yang bertqwa kepada tuhan yang mahasa Esa, berahlak qur’ani, intlektual, dan bermoral .maka dari itu perlu dikokohkan hati dan pikiran mereka melalui Nahdalatul Wathan dengan belajar ilmu-ilmu yang berlandaskan al-qur’an dan al hadist yang diajarkan langsung oleh ahlinya.
Berbicara al-qur’an dan al hadist terlintas diotak kita adalah organisasi Islam yang sudah tersebar di 24 Provinsi di Indonesia yang didirakn oleh guru besar kita yang tercinta almagfurullah bapak maulana syaik zainuddin abdul majid pada 1 Maret 1953 dengan Visi meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa dan terwujudnya kesejahteraan lahir dan batin dalam rangka memproleh ridha allah di Dunia dan akhirat berdasarkan pad “pokonya NW, pokok NW iman dan taqwa, dan Misinya adalah menyelengakan pendidikan, sosial, dan dakwah islamiyah.
Maka bagi mereka anjum-anjum Nahdalatul Wathan wajib hukumnya mengembankan Nahdalatul Wathan dimana dan kapan saja berada sesuai dengan situasi dan kondisi sesuai yang tertera dalam sumpah bai’at  Nahdalatul Wathan.
Maka untuk itu kita sebagai anjum-anjum Nahdalatul Wathan wajib menyebarluaska Nahdalatul Wathan sampai pelosok negeri bahkan sampai dunia mengenal Nahdalatul Wathan. Melalui apa??. Sosial media dengan sosial media yang jauh terasa dakat dan yang dekat terasa jauh.
Sosial media adalah alat yang paling cepat untuk mengembangkan Nahdalatul Wathan karena siapa saja dan dimanasaja berada kita dapat membaca dan melihat bagaimana Nahdalatul Wathan, Merosotnya moralitas bangsa akan diminimalisir oleh anjum-anjum Nahdalatul Wathan yang menyebar luaskan Nahdalatul Wathan yang terdapat didalmnya mereka melihat bagimana Nahdalatul Wathan mendidik santri, melihat karya karyanya, dan kehidupan santri Nahdalatul Wathan yang positif  selain itu juga menyabarkan termasuk dakwah sehingga masyarakat yang tidak mengenal Nahdalatul Wathan sedikit demi sedikit membuka hati untuk belajar Nahdalatul Wathan.
Menurut hasil riset yang dilakukan oleh weareslsosial hootsuite yang dirilis pada januari 2019 menyatakan 150 juta jiwa penguna sosial media di Indonesia
(https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/02/08/berapa-pengguna-media-sosial-indonesia) maka dari itu, ini menjadi sebuah peluang yang besar bagi santri Nahdalatul Wathan mengembangkan Nahdalatul Wathan melalui sosial media.  sudah menjadi sebuah keharusan bagi santri atau anjum-anjum Nahdalatul Wathan untuk mengembangkan Nahdalatul Wathan melalui sosial media.
Mari kita menjadi santri Nahdalatul Wathan yang berbudi pekerti, baik dilingkungan masyarakat maupun  didalam sosial media jadikan sosial media sebagai tempat perjuangan Nahdalatul Wathan  dan menyiarkan ajaran islam ahlusunnah wal jamaah ala imam syafii.

Load comments